5 Angkringan Jogya Yang Uniks

Siapa yang tak kenal kota jogya? kota seribu wisata, baik budaya yang kental, tempat wisata yang menarik, sekali buat kita jelajahi sobat?. Penduduk yang ramah dan saling menjaga antar budaya maunpun tradisi adatnya, Jojga disebut juga kota pendidikan karena banyak orang-orang beerlomba-lomba untuk menempuk pendidikan di kota jogja ini, selain itu, tempat yang paling di cari kebanyakan orang adalah tempat tongkrong, kenapa tidak banyak pemuda-pemudi yang suka sekali dengan tongkrongan? atau disebut juga angkringn. Nah, untuk itu mari kita simak beberapa tempat Angkringan di jogja?

  •  NASI CAMPUR GEJAYAN

Siapa yang tak suka nasi kucing? apalagi saat jalan-jalan ke kota jogja, pasti nya bakal kangen sama Nasi Kucing. Nasi kucing lengkap dengan sambal teri menjadi menu khas yang mudah kita temukan di angkringan. Tapi di warung tenda yang tak jauh dari pasar Demangan ini, kita yang tau nasi kucing disajikan dalam bungkusan-bungkusan seukuran kepalan tangan, melainkan dalam piring plastik bersama beberapa sayur dan beragam lauk-pauk layaknya nasi ramesan. Beragam nama pun diberikan pada warung tenda tak bernama ini, seperti Nasi Campur Gejayan.

  • Angkringan Lek Man

Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris, sebab pedagangnya adalah generasi awal pedagang angkringan di Yogyakarta yang  berasal dari Klaten. Lik Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun 1969. Menu minuman favorit adalah Kopi Joss, kopi yang disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Jangan khawatir itu hanya mitos, sebab Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah Mada.


  • ENTOK SLENGET KANG TANIR

Kang Tanir mulai  membuka warung si Cairina moschata (entok) ini sejak tahun 2006. Sebelum itu, tak banyak orang yang mau mengolah dagingnya lantaran teksturnya cenderung lebih liat, atau alot (keras). Di tangan Kang Tanir, itik besar dari daratan tropis Amerika ini berhasil diubah menjadi hidangan lezat yang selalu sukses menggoyang lidah. Bahkan, orang rela jauh-jauh datang hanya demi merasakan sensasi daging entok yang unik dan langka.
Lima belas menit menunggu, akhirnya seporsi entok pun datang dengan nasi putih yang masih mengepul menjadi pendampingnya. Terasa begitu pas ketika dipadu dengan daging entok, lalapan daun kubis dan mentimun segar yang dipotong dadu.Rasanya sangat lezat lain dari yang lain lho?.

  • LESEHAN PARI GOGO

 Hidangan lengkap menggugah selera ini terdiri dari: nasi merah, empal, usus goreng, ayam goreng, wader goreng, sayur lombok ijo dan trancam. Nasinya empuk dan gurih, berbeda dengan yang biasa kami makan. Lauknya lezat berpadu dengan sayur nan gurih dan segar menghadirkan pengalaman kuliner yang menyenangkan. Selepas berbincang dengan Pak Purwanto, kami mulai paham rahasia di belakang nikmatnya nasi merah ini. Semua karena proses tradisional yang masih terjaga, mulai dari pengambilan padi sampai dimasak jadi nasi. Beras juga berasal dari padi gogo, yang tumbuh subur di lahan menantang seperti Gunungkidul ini. Di balik suasana ndeso yang menyenangkan, tersembunyi penganan yang mengundang petualang kuliner, belalang goreng. Hewan ini banyak ditemukan di pohon jati dan semak yang tumbuh subur di Gunungkidul.  rasa penganan ini mirip udang, serta tinggi protein.

THE WAROENG OF RAMINTEN

 Dari nama nya saja pasti banyak mengundang tanya? mungkin kita berfikir bahwa ini adalah nama orang, ternyata  salah lho? ini adalah sebuah warung makan  yang lagi hits di kota jogja. Terkenal dengan porsi yang besar dan lain dari yang lain. The House of Raminten selalu ramai dikunjungi para pemanja lidah. Bahkan, mereka rela membiarkan namanya tertulis di daftar tunggu hanya demi seporsi nasi kucing atau segelas es kelapa muda dalam gelas raksasa.
Bila tak ingin menunggu karena urusan perut memang tak bisa diganggu, cobalah datang ke The Waroeng of Raminten yang berada di Jalan Kaliurang. The Waroeng of Raminten merupakan salah satu cabang dari The House of Raminten dengan konsep tempat yang sedikit berbeda. Jika biasanya di The House of Raminten pengunjung akan kesulitan memesan tempat untuk rombongan besar, maka di tempat ini, ada dua buah rumah limasan yang dapat digunakan untuk rombongan. Masuk ke dalamnya, suasana Jawa yang begitu kental langsung terasa.




 gimana? menarik sekali buat referensi bagi penyuka tongkrongan yang unik dan nge hits, di tambah dengan menu-menu makanan yang menggoyang lidah. Jadi jangan sampai terlewatkan kita berkunjung ke jogja?.

Komentar